KKN-PAR Stai Al-Hamidiyah 02 berbasis Potensi lokal dengan menerapkan
metode PAR atau Participatory action reseaeth.
Metode ini telah mendorong mahasiswa untuk menghasilkan produk inovasi
yang menjadi sumber mata pencaharian baru bagi masyarakat. Produk
tersebut dibuat dengan memanfaatkan potensi daerah yang mereka tempati
sebagai lokasi pengabdian.
Kepala Desa Bringin menyebutkan, terdapat 30 produk Usaha Mikro dan Kecil yang dikembangkan
oleh peserta KKN. Pengembangan produk ini terbagi secara merata pada enam dusun. Durbuk, Besabe, Sorak, Mambulu Temur, Pelanggeren, Malakah
“Baik pembimbing maupun peserta sudah dibekali dengan pendampingan implementasi metode PAR,
oleh karena itu mereka langsung mengimplementasikan metode tersebut
diawali dengan memetakan potensi lokal yang selama ini belum
dimanfaatkan secara maksimal untuk dikelola menjadi sumber-sumber
ekonomi bagi masyarakat setempat,” jelasnya.
produk yang di hasilkan oleh warga bersama KKNS 02 di buat dari umbi-umbian menjadi kripik, dan membuat obat-obatan dari tumbuh-tumbuhan untuk tanaman, yang bisa di manfaatkan oleh masyarakat hususnya petani.
muzammil menambahkan, produk yang dinilai paling inovatif dan
memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi sumber pendapatan
masyarakat akan diberikan bantuan dana pengembangan produk melalui
program pengabdian.
Setiap kelompok KKN akan mengikuti seleksi dengan mempresentasikan
karyanya di hadapan para reviewer baik dari internal LPPM maupun pihak
eksternal dari Pemerintah Daerah dan Praktisi UMKM. Produk yang
dihasilkan juga akan dipamerkan pada kegiatan Ekspose Karya Pengabdian
yang diselenggarakan oleh LPPM usai pelaksanaan penarikan mahasiswa KKN,
0 Komentar