Ketua KKNS 02 M.Rosi mengatakan, varian rasa yang
ditawarkan yakni berupa rasa original, coklat, balado, dan matcha. Untuk
nama merek dagang dari produk keripik ini diberi nama “Rambut ribut,stic rambut ribut,”.
Kegiatan pelatihan ini, dirangkai dengan kegiatan sosialisasi pemasaran
daring atau online, sekaligus pembuatan akun media sosial berupa akun
Facebook dan Instagram sebagai platform pemasaran online produk “Ci
Keping” oleh kelompokKKNS 02
“Kami melihat banyak potensi sumber daya alam, khususnya umbi-umbian di desa ini. Oleh karena itu, kami berinisiatif membuat olahan pisang menjadi keripik yang dapat menjangkau semua kalangan masyarakat. Selain pelatihan, kami juga mengusahakan produk ini memiliki NIB agar produknya lebih terjamin,” ujar M. Rosi
.jpeg)
Hasil produk keripik yang dari umbi-umbian pada kegiatan pelatihan dan sosialisasi ini dipromosikan terlebih dahulu ke masyarakat Desa Bringinj melalui kegiatan bazar dan lomba. M. Rosi mengatakan, diharapkan dengan adanya seluruh kegiatan ini dapat membantu meningkatkan pemasukan dari kelompok usaha Desa Bringin. Juga dapat berkelanjutan sehingga dikenal oleh masyarakat luas.
Dimas mengatakan, Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu kegiatan wajib yang dilalui oleh mahasiswa untuk mendapatkan gelar sarjana. Adanya kegiatan KKN ini memberikan sarana terhadap mahasiswa untuk menyalurkan berbagai inovasi serta dapat secara langsung merealisasikannya ke masyarakat.
Kepala Desa Bringin, Pusilan, S,Pd, S,E mengatakan, Desa Bringin ini memiliki wilayah yang cocok untuk bertani, berladang, berkebun, dan beternak. “Adapun hasil pertanian yang banyak dihasilkan disini berupa cabai, jagung, pisang,umbi-umbian dan lain sebagainya,” ujarnya.
0 Komentar